Nama : Devie
Aryani
Kelas : XII
IPA 2
RESENSI
BUKU NONFIKSI
OLAHRAGA
ALAM
Judul :
Olah
raga
Alam
Penulis :Nono
Darsono dan Setria
Penerbit :PT
Perca, Jakarta
Tahun Terbit :2008
Tebal :xvi
+ 149 halaman
Ringkasan
Per-BAB
BAB I – Pendakian Gunung
Pendakian gunung adalah
suatu olahraga keras,penuh petualangan dan membutuhkan keterampilan,
kecerdasan,kekuatan serta daya juang yang tinggi. Pendakian gunung berarti
suatu perjalanan, mulai dari hill walking
sampai dengan ekspedisi pendakian ke puncak-puncak yang tinggi dan
sulit,hingga memerlukan waktu yang lama,bahkan sampai berbulan-bulan.
Jenis pendakian gunung
tergantung medan yang dihadapi yaitu hill
walking/feel walking (hiking),scrambling dan climbing. Ada dua sistem pendakian gunung yaitu Himalaya System dan alpine system.
BAB II – Panjat Tebing (Rock Climbing)
Panjat
tebing adalah bagian dari pendakian gunung. Pada dasarnya panjat tebing adalah
suatu teknik memanjat tebing batu dengan memanfaatkan cacat batuan yang berupa
tonjolan,rekahan atau cekungan dengan atau tanpa alat bantu pemanjatan.olahraga
ini menjadi salah satu alternatif olahraga alam yang menggunakan wahana tebing
atau gugusan cadas.
Panjat
tebing atau Rock Climbing mempunyai bermacam klasifikasi diantaranya Free climbing (menggunakan alat
pengaman), Free Soloing (tanpa
pengaman) dan Artificial climbing (menggunakan
peralatan yang banyak karena medan yang kurang baik).
Kemampuan
pemanjat diukur berdasarkan tingkat kesulitan memanjat, yaitu French grading System, Ewbank System,
Yosemite Decimal system,British Grading System,Brazilian Grade System,Alaska
Grading Sysem dan Alpine Grading System.
BAB III – Arung Jeram (White water Rofting)
Arung
jeram atau Olahraga Arus Deras (ORAD) merupakan aktivitas pengarungan sungai
berjeram/riam dengan menggunakan perahu karet,kayak,kano serta dayung untuk
mengayuh. Arung jeram adalah aktivitas pengarungan bagian alur sungai yang
berjeram/riam dengan menggunakan wahana tertentu. Arung jeram adalah salah satu
olahraga yang mengandalkan kekompakan dalam timnya. Olahraga arung jeram juga
sangat menuntut keterampilan.
Komponen jeram/riam
terdiri dari Lidah Air (The Tongue) terbentuk dari dua alur yang terhambat batu
dan bertemu sehingga membentuk huruf ‘V’ yang mengarah ke hilir. Ombak berdiri
(standing waves) yaitu benturan akhir arus kuat yang mengalir ke bawah dengan
arus lambat yang mengalir secara datar di dasar sungai sehingga menyebabkan
ombak berdiri. Arus balik (reversal/holes/stopper) adalah arus balik aliran
sungai yang mengayun ke atas dan berputas kebelakang dengan sendirinya. Pusaran
air (eddies). Belokan (bends) yaitu adanya kekuatan sentrifugal yang
menyebabkan jeram pada belokan sungai dengan arus yang cepat.dan yang terakhir
adalah air dangkal (shallows).
2 skala yang harus
diketahui saat akan melakukan arung jeram adalah International Scale adalah angka ukurannya I-VI. I berarti mudah
sedangkan VI berarti tidak bisa dilalui. Kemudian skala Wastern Scale adalah skala yang ukurannya 1-10.
Tekhnik dasar berarung
jeram adalah Pengintaian (Scouting),
Mendayung,Aba-aba,Manuver Perahu,Perencanaan Jalur (Plianning A Course), dan keselamatan (safety).
BAB IV – Olahraga Sepeda gunung
Sepeda
gunung atau lebih dikenal dengan MTB (Mountain
Bike) maupun ATB (All Terain Bike) adalah
kendaraan 4x4 komunitas persepedaan. Sepeda ini dirancang secara khusus agar
mampu menjelajahi medan mulus (jalan raya/paving) hutan, bukit, lembah, padang
dan areal pegunungan tanpa masalah.
Terdapat
2 cabang olahraga sepeda gunung yaitu menuruni bukit dan cabang lintas alam.
BAB V – Susur Gua
Susur
gua atau caving berasal dari kata cave yang artinya gua. Gua berarti ruang
alamiah di dalam bumi yang biasanya terdiri atas ruangan-ruangan dan
lorong-lorong. Aktivitas caving
diterjemahkan dengan penelusuran gua. Orang yang menelusuri gua disebut caver atau penelusur gua.
Terdapat
dua tekhnik susur gua. Yaitu Teknik Penelusuran Gua Horizontal dan Teknik
Penelusuran Gua Vertikal.
Hal
yang harus diketahui oleh seorang caver adalah tali temali (knot),sistem
anchor,abseiling (teknik menuruni tali),prussiking (teknik menaiki tali)
BAB VI – Olahraga Paralayang
Olahraga
paralayang adalah salah satu cabang olahraga terbang bebas. Paralayang dapat
diartikan sebagai sebuah parasut yang dapat diterbangkan dan dapat mengangkat
badan penerbang.syarat melakukan paralayang adalah sehat jasmani dan
rohani,tidak mengidap penyakit jantung dan epilepsi serta berumur 14-60 tahun.
Teknik
pertama lepas landas dalam paralayang ada dua,yaitu teknik lompat lari/alpine
launch dan teknik lompat balik/reverse launch.
Lokasi
olahraga paralayang di Indonesia yaitu terdapat di Sumatra Utara, Sumatra
Barat,Sumatra Selatan, Sulawesi Selatan, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta,
Jawa Timur dan Bali.
Kelebihan
dan Kelemahan Buku
Buku
yang berjudul “Olahraga Alam” yang ditulis oleh Nono darsono dan Setria ini
mengupas secara lengkap tentang berbagai macam olahraga alam. Penulis juga
menambahkan beberapa gambar asli yang memperjelas bahasan disetiap bab nya. Buku
“Olahraga Alam” ini juga menggunakan penulisan yang sangat dimengerti oleh
berbagai kalangan. Tetapi terlepas dari itu semua, buku “Olahraga Alam” ini
juga mempunyai kekurangan,salah satunya adalah identitas buku yang kurang lengkap
dan cover buku yang monoton.
Kesimpulan
Jadi
olahraga alam yang terdiri dari mendaki gunung,panjat tebing.arung jeram,sepeda
gunung,susur gua dan paralayang mempunyai titik kesulitan dan kepuasan
tersendiri saat melakukannya. Begitu juga dengan peralatan yang digunakan dalam
setiap olahraga alam berbeda-beda. Hal-hal yang harus di perhatikan saat
melakukan olahraga alam yaitu : mempersiapkan diri, memperhatikan tempat dan
mempersiapkan segala peralatan yang lengkap. Dari keseluruhan yang sudah saya
paparkan saya yakin buku “Olahraga Alam” ini sangat bagus dibaca oleh pecinta
alam,akademis dan berbagai kalangan.
Kurang isbnnya
BalasHapus