LAPORAN PRAKTIKUM BIOLOGI
SELEKSI ALAM
Kelompok 1:
Rifki Reliadi
Devie Aryani
Riska Meidina
Siti Ritwah
XII IPA 2
PEMERINTAH KABUPATEN CIAMIS
DINAS PENDIDIKAN
SMA NEGERI 1 SUKADANA
Jln. Gardu Ciilat Sukadana Tlp.(0265)
– 2752013 Kab.Ciamis 46272
BAB I
LANDASAN TEORI
A. Landasan Teori
Evolusi (dalam kajian biologi) berarti perubahan pada sifat-sifat
terwariskan suatu populasi organisme dari satu generasi ke generasi berikutnya.
Perubahan-perubahan ini disebabkan oleh kombinasi tiga proses utama: variasi,
reproduksi, dan seleksi.
Evolusi didorong oleh dua mekanisme utama,
yaitu seleksi alam dan hanyutan
genetik. Seleksi alam
merupakan sebuah proses yang menyebabkan sifat terwaris yang berguna untuk
keberlangsungan hidup dan reproduksi organisme menjadi lebih umum dalam suatu
populasi - dan sebaliknya, sifat yang merugikan menjadi lebih berkurang. Hal
ini terjadi karena individu dengan sifat-sifat yang menguntungkan lebih
berpeluang besar bereproduksi, sehingga lebih banyak individu pada generasi
selanjutnya yang mewarisi sifat-sifat yang menguntungkan ini.[1][2] Setelah beberapa generasi, adaptasi terjadi melalui kombinasi perubahan
kecil sifat yang terjadi secara terus menerus dan acak ini dengan seleksi alam.
Meskipun teori evolusi selalu diasosiasikan
dengan Charles Darwin, namun sebenarnya biologi evolusionertelah berakar sejak zaman Aristoteles. Namun demikian, Darwin adalah ilmuwan pertama yang mencetuskan teorievolusi yang telah banyak terbukti mapan
menghadapi pengujian ilmiah. Sampai saat ini, teori Darwin mengenai evolusi
yang terjadi karena seleksi
alam dianggap oleh
mayoritas komunitas sains sebagai teori terbaik dalam menjelaskan peristiwa
evolusi.
Seleksi alam yang dimaksud dalam teori evolusi adalah teori bahwa makhluk
hidup yang tidak mampu
beradaptasi dengan lingkungannya lama kelamaan akan punah. Yang tertinggal
hanyalah mereka yang mampu beradaptasi dengan lingkungannya. Dan sesama makhluk
hidup akan saling bersaing untuk mempertahankan hidupnya. Atau dapat juga di
artikan proses di mana mutasi genetika yang meningkatkan keberlangsungan dan
reproduksi suatu organisme menjadi (dan tetap) lebih umum dari generasi yang
satu ke genarasi yang lain pada sebuah populasi. Ia sering disebut sebagai
mekanisme yang "terbukti sendiri" karena:
·
Variasi terwariskan
terdapat dalam populasi organisme.
·
Organisme menghasilkan
keturunan lebih dari yang dapat bertahan hidup
·
Keturunan-keturunan
ini bervariasi dalam kemampuannya bertahan hidup dan bereproduksi.
Kondisi-kondisi ini menghasilkan kompetisi
antar organisme untuk bertahan hidup dan bereproduksi. Oleh sebab itu,
organisme dengan sifat-sifat yang lebih menguntungkan akan lebih berkemungkinan
mewariskan sifatnya, sedangkan yang tidak menguntungkan cenderung tidak akan
diwariskan ke generasi selanjutnya.
Konsep pusat seleksi alam adalah kebugaran evolusi organisme. Kebugaran evolusi mengukur
kontribusi genetika organisme pada generasi selanjutnya. Namun, ini tidaklah
sama dengan jumlah total keturunan, melainkan kebugaran mengukur proporsi
generasi tersebut untuk membawa gen sebuah organisme.Karena itu, jika sebuah
alel meningkatkan kebugaran lebih daripada alel-alel lainnya, maka pada tiap
generasi, alel tersebut menjadi lebih umum dalam populasi. Contoh-contoh sifat
yang dapat meningkatkan kebugaran adalah peningkatan keberlangsungan hidup
dan fekunditas. Sebaliknya, kebugaran yang lebih rendah yang disebabkan oleh
alel yang kurang menguntungkan atau merugikan mengakibatkan alel ini menjadi
lebih langka. Adalah penting untuk diperhatikan bahwa kebugaran
sebuah alel bukanlah karakteristik yang tetap. Jika lingkungan berubah,
sifat-sifat yang sebelumnya bersifat netral atau merugikan bisa menjadi
menguntungkan dan yang sebelumnya menguntungkan bisa menjadi merugikan.
Seleksi alam dalam sebuah populasi untuk
sebuah sifat yang nilainya bervariasi, dapat dikategorikan menjadi tiga jenis.
Yang pertama adalah seleksi berarah (directional selection), yang
merupakan geseran nilai rata-rata sifat dalam selang waktu tertentu. Kedua, seleksi pemutus(disruptive selection), merupakan
seleksi nilai ekstrem, dan sering mengakibatkan dua nilai yang berbeda menjadi lebih umum (dengan menyeleksi
keluar nilai rata-rata).. Ketiga, seleksi pemantap(stabilizing selection), yaitu seleksi
terhadap nilai-nilai ektrem, menyebabkan penurunan variasi di sekitar nilai
rata-rata.[88] Hal ini dapat menyebabkan organisme
secara pelahan memiliki sifat yang sama.
Kasus khusus seleksi alam adalah seleksi seksual, yang merupakan seleksi untuk sifat-sifat
yang meningkatkan keberhasilan perkawinan dengan meningkatkan daya tarik suatu
organisme.
Evolusi memengaruhi setiap aspek dari bentuk
dan perilaku organisme. Yang paling terlihat adalah adaptasi perilaku dan fisik
yang diakibatkan oleh seleksi alam. Adaptasi-adaptasi ini meningkatkan
kebugaran dengan membantu aktivitas seperti menemukan makanan, menghindari
predator, dan menarik lawan jenis. Organisme juga dapat merespon terhadap
seleksi dengan berkooperasi satu sama lainnya, biasanya dengan saling membantu
dalam simbiosis. Dalam jangka waktu yang lama, evolusi menghasilkan spesies
yang baru melalui pemisahan populasi leluhur organisme menjadi kelompok baru
yang tidak akan bercampur kawin.
Adaptasi merupakan struktur atau perilaku yang
meningkatkan fungsi organ tertentu, menyebabkan organisme menjadi lebih baik
dalam bertahan hidup dan bereproduksi. Ia diakibatkan oleh
kombinasi perubahan acak dalam skala kecil pada sifat organisme secara terus
menerus yang diikuti oleh seleksi alam varian yang paling cocok terhadap
lingkungannya. Proses ini dapat menyebabkan penambahan
ciri-ciri baru ataupun kehilangan ciri-ciri leluhur.
Dari penjelasan di atas diketahui bahwa
seleksi alam adalah salah satu faktor pendorong terjadinya evolusi (teori
darwinisme). Maka dari itu kami melakukan praktik simulasi seleksi alam ini
untuk mengetahui proses seleksi alam beserata factor yang mempengaruhinya
sebagai salah satu proses pembelajaran mengenai materi tentang ‘Evolusi’.
B. Tujuan
1. Membuktikan bahwa evolusi dapat terjadi akibat
proses seleksi alam dan adaptasi.
2. Mengetahui dan memahami hubungan antara
seleksi dan proses adaptasi.
BAB II
Metode Praktikum
A. Waktu : Jumat,13 Februari 2015
Tempat :
lapangan berumput tebal
B. Alat dan Bahan
1. Kertas karton
berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda.
2. Gunting
3. Penggaris
4. Stopwatch
5. Tali Rafia
6. Wadah
kertas
C. Prosedur kerja
1. Potong
kertas karton berwarna kuning, hitam, biru dan merah muda masing-masing
sebanyak 100 buah
2. Masukkan semua potongan
kertas ke dalam wadah.
3. Campurkan secara merata
kertas yang ada dalam wadah.
4. Ukur area tanah berumput
seluas 1x1 meter dan beri batas menggunakan tali rafia.
5. Sebarkan semua potongan
kertas pada area tanah berumput yang sudah diukur
6. Setiap predator mengambil
potongan daun tersebut selama satu menit secara bergantian
7. Setiap setelah satu
predator mengambil potongan kertas tersebut, catat jumlah masing-masing kertas
yang terambil pada lembar kerja.
8. Sebarkan
kembali potongan kertas yang terambil ke area tanah berumput agar jumlah
potongan kertas kembali 100 buah.
Urutan
|
Jumlah Kertas Warna
|
|||||||||||
Biru
|
Kuning
|
Hitam
|
Merah muda
|
|||||||||
awal
|
hasil
|
sisa
|
awal
|
hasil
|
sisa
|
awal
|
hasil
|
sisa
|
awal
|
hasil
|
Sisa
|
|
1
|
100
|
19
|
81
|
100
|
9
|
91
|
100
|
20
|
80
|
100
|
17
|
83
|
2
|
100
|
19
|
81
|
100
|
8
|
92
|
100
|
10
|
90
|
100
|
24
|
76
|
3
|
100
|
20
|
80
|
100
|
7
|
93
|
100
|
3
|
97
|
100
|
23
|
77
|
4
|
100
|
15
|
85
|
100
|
11
|
89
|
100
|
4
|
96
|
100
|
23
|
77
|
Total
|
400
|
73
|
327
|
400
|
35
|
365
|
400
|
37
|
363
|
400
|
87
|
313
|
Rata-rata
|
100
|
18,25
|
81,75
|
100
|
8,75
|
91,25
|
100
|
9,25
|
90,75
|
100
|
21,75
|
78,25
|
Bahan Diskusi
1. Kertas warna apakah yang paling banyak
terambil? Beri penjelasan mengapa demikian!
2. Kertas warna apakah yang paling sedikit
terambil? Beri penjelasan yang tepat!
3. Kertas warna apakah yang paling banyak
tersisa? Beri penjelasan!
4. Kertas warna apakah yang paling sedikit
tersisa? Beri penjelasan!
5. Bagaimana perbandingan jumlah kertas yang
terambil maupun yang tersisa untuk setiap urutan makin banyak atau sedikit?
Mengapa terjadi demikian?
6. Dalam percobaan ini kertas menggambarkan apa?
Pengambilan kertas menggambarkan apa?
7. Apakah percobaan ini dapat mempermudah
pemahaman anda tentang proses seleksi alam dan adaptasi? Beri alasan!
8. Bagaimana pendapat anda jika percobaan ini
dihubungkan dengan kejadian proses seleksi alam yang terjadi pada resistensi
hama oleh insektisida?
Jawaban
1.
Kertas warna merah
muda,karena kertas merah muda tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Sehingga lebih banyak dimangsa predator.
2.
Kertas warna kuning,
karena warna kuning mampu menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan dengan
warna merah muda.
3.
Kertas warna kuning, ,
karena warna kuning mampu menyesuaikan diri dengan baik dibandingkan dengan
warna merah muda.
4.
Kertas warna merah
muda, karena kertas merah muda tidak mampu beradaptasi dengan lingkungannya.
Sehingga lebih banyak dimangsa predator.
5.
a. Kertas warna biru
yang terambil pada setiap urutannya relatif tetap. Dikarenakan kertas warna
biru memiliki kemampuan adaptasi terhadap lingkungannya relatif tetap.
Sehingga,proses seleksi alam yang di alami juga relatif tetap.
b. Kertas warna kuning yang terambil pada
setiap urutannya relatif menurun. Dikarenakan kertas warna kuning memiliki
kemampuan adaptasi yang cukup baik. Sehingga proses seleksi alam yang di hadapi
makin sedikit.
c. Kertas warna hitam yang terambil cenderung
menurun secara signifikan,hal ini dikarenakan kertas warna hitam terlihat samar
dalam lahan berumput tebal. Sehingga jika di analogikan kepada makhluk hidup
maka makhluk hidup tersebut sangat baik dalam melakukan proses adaptasi
terhadap lingkungan yang menyebabkan jumlah yang terseleksi alam sangat
sedikit.
d. Kertas merah muda yang terambil cenderung semakin banyak.
Dikarenakan warna merah muda yang mencolok sehingga mudah terlihat mudah
terlihat oleh predator. Hal ini menunjukkan bahwa kertas merah muda memiliki
kemampuan adaptasi yang buruk dan menyebabkan mengalami seleksi alam yang
paling signifikan.
6. Kertas
menggambarkan makhluk hidup yang berada di suatu lingkungan sedangkan
pengambilan kertas menggambarkan seleksi alam dan adaptasi.
7. Ya,percobaan
ini sangat mempermudah pemahaman kami tentang proses seleksi dan adaptasi. Hal
ini dikarenakan dengan adanya percobaan ini kita dapat mengetahui bahwa alam
mengadakan seleksi terhadap makhluk hidup yang ada di lingkungan. Bagi makhluk
hidup yang dapat beradaptasi akan terus bertahan sedangkan yang tidak dapat
beradaptasi akan terseleksi alam.
8. Proses seleksi alam yang terjadi pada
resistensi hama oleh insektisida berbeda dengan percobaan yang kami lakukan.
Karena,percobaan yang kami lakukan terjadi akibat faktor adaptasi lingkungan
dan faktor persebaran. Sedangkan proses seleksi alam resistensi hama oleh
insektisida terjadi akibat faktor adanya bahan kimia.
BAB III
KESIMPULAN
A.
Kesimpulan
Dari hasil pengamatan di atas dapat
disimpulkan bahwa ternyata kertas yang berwarna merah muda paling banyak
terambil, sedangkan yang paling sedikit adalah warna kuning. Dengan faktor
dasar yang mempengaruhinya adalah adaptasi warna terhadap lingkungan
persebarannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar