Kamis, 19 Februari 2015

impian terbesarku :)

Aku seorang penderita thallasaemia.
Kebayang donk seorang anak thalasemia gitu,yang hidupnya tergantung pada tetesan dar itu kaya gimana. Setiap detik hembusan nafasnya dia memberikan sedikit warna kehidupan untuk para orang tua nya. Disamping sudah bersahabat dengan jarum suntik dan rumah sakit,bukan mudah loh menjadi anak yang abnormal dengan kondisi badan lemah.
Alhamdulillah dengan keadaan aku hidup berkelainan darah ini mempunyai keluarga yang utuh,sepasang orang tua dan seorang kakak sudah menjadi harta paling berharga yang aku punya selama ini.
Setiap langkah yang aku jalani ini tak lepas dari dukungan mamah dan papah ku. Mereka selalu berusaha membuatku tersenyum dibalik rasa sakit yang datang,mereka yang meyakinkan aku sama dan hidup sebagai manusia normal. Mereka pula yang menjadi sahabat terbaik ku saat masa kecil ku di renggut dengan thalasaemia.
Disini lah aku mulai merancang impian tersebarku,entah sampai kapan usia yang akan ku jalani. Entah sampai kapan tubuh ini akan berdiri kokoh menantang dan tegar tanpa hambatan. Yang pasti impian terbesarku akan aku suguhkan untuk orang yang paling berjasa di kehidupan ku. Ya dia adalah Ibu.
Ibu selalu ada di sampingku saat ku terbaring lemah dengan infus di tangan kiri ku. Ibu yang selalu bulak-balik PMI demi darah yang akan aku dapatkan untuk menyambung hidup. Ibu yang selalu bilang “coba..kamu bisa” . bagai mantra yang membuatku yakin melakukan sesuatu yang mungkin tak sewajarnya anak-anak thalasemia lain melakukannya.
Impian terbesar yang sekarang terbesit di fikiranku adalah,kebahagiaan mamah dan papah. Suatu saat nanti aku harus sukses dan itu harus,aku harus menaikan mamah dan papah haji. Ketika ku sukses nanti,aku akan membuatkan rumah yang mamah dan papah inginkan,aku ingin rumah itu lah yang akan menemaninya di masa tua. Dan yang terpenting,aku harus membuat mereka bangga melihat ku berdiri tegak dengan seorang lelaki yang menggenggam tanganku dan tersenyum. Aku harus membuat mereka bangga dengan laki-laki yang akan menjaga ku dan membuat mereka percaya aku bahagia.
Impian terbesar ku,ya itulah! Berharap terlalu tinggi? Wajar lah.. imajinasi tak pernah terbatar. Namun,bagiku dengan thalassaemia di tubuhku sangat menghantui ku berharap lebih tinggi lagi.
Impian terbesar sebagai tujuan hidup yang harus dicapai aku sebagai tanda terimakasih perjuangan mu menemaniku,mamah.

~impian terbesarku~
~by Devie Aryani~


2 komentar:

  1. Wah, ternyata komenku dari kemaren2 gagal masuk ya karena akses dari hape, hiks!
    Anyway, semangat ya! Tidak ada mimpi dan usaha yang sia-sia.
    Be brave and be strong. No worries, all is well! :)

    BalasHapus
    Balasan
    1. terimakasih kak :) usaha tetap usaha,sampai kapanpun waktu ku :) terimakasih sudah memberi waktu untuk bercerita :)

      Hapus