Tahun Ini dan Tahun
Lalu
By Devie Aryani
Terawih hari pertama seperti biasa! Mesjid sangat penuh
sehingga aku pun terpaksa sholat di teras depan mesjid bersama mama karena
kesiangan datang. Dari situ aku gak bisa lihat suasana di dalam mesjid. Disana hanya
samar-samar pandangan biasa yang biasa terlihat di tahun-tahun sebelumnya. Ya hanya
pemandangan saf-saf depan dipenuhi orang tua dan saf akhir di penuhi dengan
anak-anak yang sering bolos terawih.
Seperti tahun-tahun ke belakang. Anak-anak SD dan di bawah
umur banyak yang bolos terawih karena sibuk dengan bekal yang mereka bawa. Entah
ini hanya di kampungku sajaatau bahkan di setiap kampung juga mempunyai tradisi
yang sama. Setiap datang bulan ramadhan, saat waktu terawih tiba, anak-anak
sibuk membeli makanan untuk bekal di bawa ke mesjid.
Tahun ini pada bulan ramadhan sangat istimewa tapi sayang
tamu bulananku datang pada waktu yang tepat,karena datang pada wal bulan
ramadhan.
Seperti tahun-tahun sebelumnya, pada 10 hari malam awal
terawih itu mesjid penuh,penuh dan penuh. Tapi fenomena yang tak aneh itu ada. Pada
10 hari pertengahan ramadhan mesjid itu sepi, hanya beberapa saf yang terisi
oleh orang tua dan saf terakhir selalu dihiasi anak muda.
Kini, terawih hari ini anak-anak yang sering ribut sama
makanannya itu ada di sampingku. Berada pada saf yang sama dengan arah kiblat
yang sama.
Fenomena lain muncul. Aneh dan aneh. Yang biasanya anak-anak
ini sibuk dengan bekal makanannya. Kini berubah, kini berbeda. Ternyata mereka
sibuk dengan gadgetnya masing-masing. Anak SD dan anak dibawah umur sudah punya
gadget yang mewah? Apa orang tua mereka tak salah?
Sesekali aku melirik di sela-sela terawihku. Terdengar beberapa
kali nama laki-laki yang berbeda-beda mereka sebutkan.
Tak sengaja aku pun melihat sekilas apa yang mereka lihat
pada gadget mereka. Miris ya. Ternyata mereka sibuk dengan media sosial yang banyak
bertuliskan tulisan yang alay dan bahasa lebay.
Miris ya.... anak kecil saja sudah faham betul dengan gadget
mewah,media sosial bahkan pacar-pacaran.
Mau jadi apa bangsa ini jika semua ini di biarkan? Mari membangun
moral bangsa ini menjadi lebih baik lagi.
~terimakasih~
Tidak ada komentar:
Posting Komentar